Ridwan Timor Febrian
Minggu, 20 Januari 2013
Berkaca pada mata yang berkaca-kaca
Di setiap jalan, ia selalu memanjatkan do'a dan berharap seseorang tiba di depannya. Dia tak tahu dimana harus menemukan dia yg sebenarnya, kekasihnya angkuh melukainya penuh seluruh. "Perjalanan masih panjang, percayalah cinta selalu ada dimana saja" kataku padanya. Dia hanya mengangguk, tanggul-tanggul itu akhirnya jebol. Airmatanya tumpah ruah, membanjiri lesung pipinya. Dia melihatku, sepertinya ia marah dan "Pyaaaaar" Aku pecah, dia menghancurkanku dengan kedua tangan yg mengepal. Entah aku atau dia yg berdarah, yg jelas cerita usai sudah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar