Ridwan Timor Febrian

Minggu, 20 Januari 2013

Berkaca pada mata yang berkaca-kaca

Di setiap jalan, ia selalu memanjatkan do'a dan berharap seseorang tiba di depannya. Dia tak tahu dimana harus menemukan dia yg sebenarnya, kekasihnya angkuh melukainya penuh seluruh. "Perjalanan masih panjang, percayalah cinta selalu ada dimana saja" kataku padanya. Dia hanya mengangguk, tanggul-tanggul itu akhirnya jebol. Airmatanya tumpah ruah, membanjiri lesung pipinya. Dia melihatku, sepertinya ia marah dan "Pyaaaaar" Aku pecah, dia menghancurkanku dengan kedua tangan yg mengepal. Entah aku atau dia yg berdarah, yg jelas cerita usai sudah.

Dunia

Pada suatu hari ada manusia yg manis, ia menangis. Ia ketakutan. Hingga seekor burung hantu datang menyapanya. "Kenapa kamu menangis, wahai manusia?" Dengan kepala tertunduk ia menjawab "Aku takut pada dunia" "Jangan takut, selalu ada tangan yg mengelus pipi kita saat kita sendirian." Sahut si Burung Hantu. Namun si manusia masih saja menangis, hingga datanglah harimau yg bertanya kepadanya. "Hai nak, kenapa kamu menangis?" "Aku ingin menjadi kuat, namun aku tak tau bagaimana caranya?" Jawabnya. Lalu si harimau berkata lagi "Ini, kekuatanku.. Ambilah dan hentikan airmatamu" Walaupun manusia sudah punya kekuatan dan keberanian, namun ia masih bingung bagaimana cara menggunakannya. Hingga seekor ular mendatanginya dan bertanya kepada si manusia "Kenapa kamu menangis?" Masih sama, dengan tertunduk ia menjawab "Aku bodoh, aku tak tau apa-apa." Dengan tersenyum ular berkata lagi "Ini ambilah kecerdikan ku, dan jangan menangis lagi, kami tak suka melihat kamu menangis" Dan manusia itupun terus berjalan dengan sedikit senyuman untuk menemui hewan-hewan lain untuk mencari apa yg dia belum ketahui. Harimau dan burung hantu mendatangi si ular dan bertanya "Kenapa, kau memberikannya kecerdikan? Bukankah dia akan menghancurkan dunia?" "Tanpa kecerdikanku pun, ia akan menghancurkan dunia" sahut si ular. "Apa alasannya?" Tanya si harimau. Dengan lantang ular menjawab "Karena aku mampu melihat, pada kedua bola matanya yg di penuhi nafsu yg tak akan ada habisnya, Ia sedang haus" Hingga tiba saatnya, dunia akan berkata kepada semua manusia,"Aku sudah tak punya apa-apa lagi untuk ku berikan kepadamu, sekarang hancurlah aku"